Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 14 April 2011

Bahan Pemuridan

Aku Bukan Mesias

Pengantar
            Seorang anak laki-laki mempersilahkan kepada seorang ibu untuk memetik buah arbei dan menimbang sesuai ukuran yang dibelinya. Tanya seorang ibu: “Mengapa kamu tidak masuk dan melihat apakah saya mengambil buah arbeimu dengan tepat ukurannya?” “Saya tidak takut,” jawab anak itu, “karena ibu akan mendapatkan yang terburuk darinya.” “Apa maksudmu? Tanya ibu itu. Karena, bu,” jawab anak itu, “saya hanya akan kehilangan buah arbei; tapi ibu akan menjadikan diri sendiri seorang pencuri.”                                                                                         - Dr.Purnell Bailey
Bila tidak ada yang tahu atau melihat kita, apa yang akan saudara perbuat dengan barang orang lain?  Bagaimana dengan sesama kita waktu saudara berbicara tentang diri sendiri? Apakah kita sebesar, sehebat atau sepandai apa yang kita perkatakan?

Perenungan
Seorang psikolog yang bernama Ralph Earle pernah berkata: “The secret is the fertile place for an addiction.” Sesuatu yang dirahasiakan memang merupakan lahan yang subur bagi kita untuk mengulanginya. Kita bisa menjadi kecanduan untuk tidak mengatakan yang benar tentang diri sendiri. Kesaksian diri merupakan ungkapan batin yang nampak  lewat sikap, perkataan maupun perbuatan. Kesaksian yang benar lahir dari batin yang murni tanpa konflik diri. Antara hati dan tindakan selaras, pikiran dan perasaan tidak saling menuduh atau membela diri, dan apa yang diucapkan lahir dari motivasi yang tulus.
       Yohanes Pembaptis berkata berkata benar. Ia tidak mendustai diri. “Aku bukan Mesias,” akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun (Yoh 1:20, 23). Ia tahu siapa dirinya dan berkata-kata tentang dirinya, sebelum berbicara perihal Mesias.
       Jujur terhadap diri tidak akan melukai nurani. Benar di dalam batin akan membuahkan kebenaran bagi orang lain. Sebaliknya, dusta pada diri sendiri melahirkan dusta terhadap sesama. Tidak ada yang dapat dipertukarkan dengan nilai kejujuran.
          Yohanes Pembaptis tidak mencari popularitas diri, lagi bila ia berhadapan dengan Mesias. “Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak” (ay 27). Ia tahu diri, jujur terhadap diri, berkata benar tentang diri, dan kesaksian itu benar dihadapan Tuhan.
        Bagian terpenting dari jujur pada diri adalah kebenaran di mata Allah. Tidak seorangpun tahu apa yang terdapat di dalam dirinya selain rohnya (1 Kor 2:11) dan sudah barang tentu Roh Allah yang tahu secara persis. Orang yang jujur pada diri sendiri dikenan oleh Allah. Ia dinyatakan benar tatkala mengakui siapa dirinya. Tanpa menutupi atau menyangkali keberadaan diri, memudahkan pekerjaan Allah yang terbesar terjadi atas kita. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9).  Allah memanggil kita bukan untuk mendustai diri sendiri, demikian juga dengan karya-Nya pada diri kita. Kita tidak berkata benar bahwa Allah berbuat baik pada kita bila kita tidak mengalami kebaikan-Nya. Ia berkata maka Ia melakukan. Janji-Nya berlaku bagi kita yang terpanggil sesuai rencana-Nya. Mari kita berkata jujur pada diri sendiri, karena Ia jujur terhadap diri-Nya dan apa yang dikatakan pasti digenapi.

Penerapan
  • Apa kata Daud dihadapan Allah ketika ia telah menghampiri Batsyeba (Mzm 51:5)? Apakah kita berkata jujur pada diri sendiri seperti raja Daud?
  • Apa ganjaran bagi raja Daud yang jujur pada diri sendiri, pada nabi Natan dan terlebih pada Tuhan (2 Sam 12:13)?  Bila melihat upah yang besar dibalik penderitaan yang berat tanpa kejujuran, apakah kita mau bersikap jujur pada diri sendiri sekalipun orang lain tidak tahu?

Ayat emas:
Siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan
Kuperlihatkan kepadanya
 (Mazmur 50:23)

“Orang yang sambil menempuh jalan menuju kebenaran itu menjadi sadar betapa jauh perjalanan yang masih harus ditempuh menuju hidup tak bercela, dialah itu yang sungguh maju dalam kebenaran.”

  • De Spriritu et Littera karya St.Augustinus