Buku The Purpose Driven Life karya Rick
Warren merupakan salah satu buku terlaris menurut New York Times dan Wall
Street Journal sejak diluncurkan tahun 2002. Apakah kelebihan dari karya
seorang hamba Tuhan yang dipanggil untuk melayani di Saddleback –Amerika Serikat
bahkan seluruh dunia? Tujuan yang menjadikannya berbeda. Rick Warren berkata,
“Tujuan hidup kita jauh lebih besar daripada prestasi pribadi, ketenangan
pikiran, bahkan kebahagiaan kita. Allah rindu agar kita menemukan kehidupan
yang Allah ciptakan untuk kita jalani di bumi ini dan selamanya dalam
kekekalan.” Dia adalah orang yang telah menemukan tujuan ilahi bagi dirinya dan
mengedepankan tujuan tersebut lebih dari segalanya. Bagaimana dengan kita?
Dalam
kehidupan kita, penemuan besar atau kecil, keberhasilan usaha maupun pelayanan
diawali dengan membayangkan sebelum menjadi kenyataan. Bulan mengitari bumi
bukan karena penemuan tidak sengaja, melainkan karena para ilmuwan menetapkan
untuk “menaklukkan ruang angkasa” sebagai tujuan. Tujuan merupakan sasaran yang
lebih dari sekadar mimpi. Ia adalah mimpi yang ditindaklanjuti, telah
ditetapkan bahwa inilah yang hendak saya lakukan, tidak bercabang karena arah
sudah jelas.
Alkitab
mencatat bahwa Yesus harus (Bhs.Yun. edei)
melintasi daerah Samaria (Yoh 4:4). Kata kerja edei dari kata dasar deo
menunjukkan bahwa perjalanan Yesus itu penting. Meskipun orang Yahudi dapat
mengelak melalui tanah Samaria karena latar belakang historis, namun Yesus
memilih melalui jalan tersebut. Peristiwa kehancuran Samaria tahun 722 sM yang
disertai pemindahan penduduk penduduk Yahudi ke negeri-negeri lain dimana
negeri mereka sendiri dihuni orang-orang buangan dari wilayah kekaisaran Asyur
zaman Sargon, memang memiliki nilai politik, sosial-budaya, dan agama.
Orang-orang Yahudi yang kembali dari pembuangan Babel merasa bahwa mereka yang
tinggal di Samaria bersama dengan orang-orang buangan lainnya sejak kerajaan
Asyur berkuasa, tidaklah murni lagi. Percampuran budaya, sosial-ekonomi pada
waktu itu, sekalipun berlatar belakang politik namun tidak bisa tidak akan
mengikis keyakinan mereka akan Yahweh. Orang-orang Yahudi percaya bahwa hidup
yang tidak kudus dengan tidak mentaati hukum Taurat akan mendatangkan murka
Tuhan sebaliknya berkat akan diterima bila taat secara ketat.
Baik orang-orang
Samaria maupun orang Yahudi yang menganggap diri benar dengan ritualitas agamawi,
dinyatakan Yesus bersalah. “Saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa
bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem” (Yoh 4:21). Penyembah yang
benar lahir dari batin yang diperbarui melalui perjumpaan pribadi dengan Yesus,
Sang Juruselamat. Tanpa Yesus tidak seorang pun berjumpa Bapa dan dapat menyembah
Dia secara benar. Yesus tahu bahwa hanya melalui diri-Nya keselamatan telah
tiba dan hadir dihadapan perempuan Samaria dan mereka yang percaya (Yoh 4:23).
Yesus memiliki
tujuan hidup yang jelas dan mengedepankan pencapaian tujuan. Ia harus melintasi
daerah Samaria karena ia tahu bahwa tujuan hidup-Nya adalah melakukan kehendak
Bapa dan menyelesaikannya (Yoh 4:34). Bapa mau
melalui Anak-Nya keselamatan dinyatakan pada orang-orang Samaria dan dunia pada
umumnya (Yoh 4:41-42). Segala daya dan
upaya diarahkan Yesus demi melayani perempuan Samaria dan orang-orang Samaria
lainnya. Ia bukan hanya melalui pemukiman mereka, tetapi mau tinggal diantara mereka
selama dua hari (Yoh 4:40). Ia adalah Firman yang menjadi manusia dan diam di
antara kita (Yoh 1:14). Demi penyelesaian pekerjaan Bapa ia rela tinggal di
dalam dunia supaya dunia diselamatkan melalui Dia.
Pandangan
Yesus yang jauh ke depan saat melihat ladang-ladang yang sudah menguning lagi
matang untuk dituai (Yoh 4:35), membuat Dia bergairah untuk melayani dan
memprioritaskannya disamping kebutuhan lahiriah (Yoh 4:31-34). Sebagai orang
yang dipanggil untuk menjadi pengikut-Nya, seharusnya kita memiliki cara
pandang yang sama dan memprioritaskan apa yang dianggap utama oleh Yesus. Mari kita menanggalkan semua yang merintangi kita demi pencapaian tujuan
ilahi. Prioritas hidup kita adalah melayani Tuhan dengan memperhatikan
kebutuhan sesama akan keselamatan.