INSAF AKAN DOSA
Setiap orang membawa dua ransel:
satu di dadanya dan satu lagi di punggungnya. Kedua ransel itu penuh dengan
dosa dan kesalahan.
Ransel yang di dada berisi dosa dan
kesalahan orang lain; ransel yang di punggung penuh dengan dosa dan kesalahan
sendiri. Itulah sebabnya manusia buta terhadap dosa dan kesalahan-kesalahannya
sendiri tapi tidak pernah tak melihat kesalahan-kesalahan orang lain. -
Fabel Aesop
Apakah gambaran di atas mewakili kita? Bagaimana kita dapat
mengatasi kesalahan yang tidak kita sadari namun terus mempengaruhi jiwa kita?
Perenungan
Hanya Roh Allah yang tahu persis apa yang
kita alami, sehingga Ia mau menyadarkan kita untuk mau berubah menjadi baru. Ia
peduli akan kehidupan kita, bersedia menolong dan menyampaikan setiap keluhan
yang tak terucapkan dari mulut kita kepada Allah (Rm 8:26). Bila kita disadarkan akan dosa dan pelanggaran
yang kita perbuat, hendaklah kita rela bertobat. Pentingnya pertobatan bagi
John R. Rice dalam bukunya Bila orang
Kristen berdosa, karena kita akan kehilangan sukacita (Mzm 51:10-15),
kehilangan pimpinan dan pertolongan Roh Allah (Ef 4:30; 1 Tes 5:19), terus
diajar oleh Tuhan dengan berbagai cara (Ibr 12:4-8), kehilangan semangat dan
kuasa untuk memenangkan jiwa dan kita akan membawa cela bagi Kristus dan firman-Nya.
Panggilan Allah yang mulia pada diri kita melibatkan
pekerjaan Roh Allah yang menginsafkan kita akan dosa. Tujuan Allah tidak akan
tercapai bila dosa yang mengarahkan kita pada sasaran yang salah terus bekerja.
Kita harus berpaling pada Allah melalui Roh-Nya demi keselamatan kita dan tujuan
Allah yang sejati digenapi dalam hidup kita. Roh Allah yang memberi hidup, yang
membimbing dan mengarahkannya dalam pencapaian perkenanan Allah. Ia diibaratkan
angin atau nafas yang memiliki kekuatan dan daya kehidupan bagi manusia. Segala
segi kehidupan manusia akan mencerminkan kemuliaan Allah bila roh manusia
mempunyai hubungan yang benar dengan Roh Allah. Karena kekuatan dan daya hidup
berasal dari Roh Allah, maka seyogianya kita rela diingatkan dan mau bergaul
karib dengan-Nya.
Bagi
pemazmur, kehadiran Roh Kudus berarti kehancuran roh manusia dan penyesalan,
hati yang bersih, setia dan bahagia. Dalam Mazmur 139 didapati bahwa kehadiran
Roh Allah sama seperti kehadiran Allah. Kehadirannya berimplikasi pada diri dan
hidup kita yang transparan di mata-Nya. Bila pemazmur berkata: “Selidikilah
aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!” (Mzm
139:23-24), tatkala berhadapan dengan Allah, bagaimana dengan kita?
Penerapan
- Apa janji Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya dan juga kita pada masa kini sebelum Ia disalibkan (Yoh 16:7)?
- Apa fungsi dari Penghibur (Bhs.Yun.parakletos) yang dikatakan oleh Tuhan Yesus bagi kita (Yoh 16:8)? Relakah kita dipimpin oleh Roh Kebenaran (ay 13) sekaligus dinyatakan kesalahan dan dosa kita?
Ayat emas:
“Hati
yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah”
(Mazmur 51:19)
“Bahaya utama yang akan menantang kita di abad ini
adalah agama tanpa Roh Kudus, kekristenan tanpa Kristus, pengampunan tanpa
pertobatan, keselamatan tanpa pembaruan hidup,
politik tanpa Allah dan surga
tanpa neraka”
William Booth
Pendiri Bala
Keselamatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar