Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 11 Maret 2011

Bahan Pemuridan

Kasih Karunia

Pengantar
Seorang suster telah mengobati penyakit borok tropis yang menimpa seorang pemuda dengan mengganti perbannya setiap hari. Pemuda yang menderita penyakit itu datang dengan tongkat; boroknya sangat besar dan dalam. Suster itu memberinya penisilin yang terbaik, padahal waktu itu penisilin masih jarang; dan setiap hari ia membersihkan nanah sehingga tak lama setelah itu kulit baru mulai tumbuh di pinggiran borok itu. Sebulan kemudian, ia berkata pada pemuda itu: “Sudah baik, sekarang kamu tidak perlu datang lagi kesini. Borokmu sudah sembuh.” Pemuda itu tidak berkata “terima kasih” namun sebaliknya bertanya, “Apa yang akan suster berikan pada saya yang telah setia datang ke sini setiap pagi?”                           –Frank Mihalic

Bagaimana respons kita terhadap kisah pemuda di atas? Lalu bagaimana saudara melihat diri sendiri berkenaan dengan panggilan Allah?

Perenungan
Kasih karunia (Bhs.Ibr. chen) merupakan perbuatan seorang atasan kepada bawahan yang sebenarnya tidak layak menerimanya (Kej 6:7; Kel 33:17; Bil 6:25). Tidak ada manusia yang dapat menunjukkan kasih karunia kepada Allah dan hanya Dia yang menyatakannya dengan memilih Bapak-bapak leluhur Israel dan juga Israel sebagai umat-Nya. Dalam pemilihan-Nya tidak ada jasa atau kebenaran yang didapati pada manusia (Ul 7:7-8 bnd. Ul 8:18).
Saudara dan saya adalah orang yang memperoleh kasih karunia. Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk 19:10). Kasih karunia-Nya (Bhs.Yun.charis) diberikan secara cuma-cuma sebagai berkat rohani yang istimewa (Luk 14:16-24). Kita disambut, diterima dan dipeluk oleh bapak secara hangat walaupun kita dulu seperti anak yang hilang (Luk 15:20-24).
Bukan karena sesuatu yang ada pada diri kita, maka Allah memberi kasih karunia-Nya dan memilih kita menjadi pelayan-Nya. Ia menunjukkan kasih karunia-Nya yang melimpah dalam kehendak-Nya bagi kita supaya kita menyadari diri sebagai orang yang dikasihi. Orang-orang yang dikasihi Allah secara bebas dan penuh tanggung jawab menyadari bahwa setiap langkah dalam proses kehidupan Kristen bergantung pada kasih karunia. Rasul Paulus memandang pekerjaan Allah sejak panggilan sampai kemuliaan orang yang dibenarkan-Nya tidak lepas dari kasih karunia (Rm 8:28-30). Bagi kita yang telah meresponi panggilan yang mulia, sesuatu yang baru sudah terjadi atas kita melalui Dia. Biarlah kasih karunia-Nya bertambah-tambah bagi kita yang membuka hati untuk memenuhi panggilan Tuhan.

Penerapan
  • Bila kasih karunia (charis) berhubungan dengan panggilan untuk pengabdian diri (Ibr 12:14, 15), bagaimana saudara menyikapinya?


Ayat emas:
Karena engkau telah mendapat kasih karunia dihadapan-Ku dan
Aku mengenal engkau (Kel 33:17).
 Kata bijak:
Allah mengasihi kita dan karenanya saudara berharga
  • Martin Luther

    Tidak ada komentar: